Suatu ketika, di sebuah tempat yang ramai dengan suara bising kendaraan, ada sebuah kejadian mengejutkan, lucu, dan aneh. Tepatnya di perenaman lampu merah dekat sungai besar. Di tempat itu sering kali ada tilangan. Seringnya yang ditilang itu pengendara yang tidak mengenakan helm.
Saat itu juga ada polisi menyebar layak
berformasi di setiap jalur di perenaman itu. Tanpa sadar, ada seseorang yang
mengendarai motor tapi tidak menggunakan helm. Dengan lincah, dia memarkirkan
kendaraannya di sela-sela motor yang banyak itu. Dia tetapi belum sadar kalau
di tempat itu ada pasukan polisi yang siap meniup peluitnya. Dengan rasa tak
bersalah, dia melanjutkan perjalanannya dan menaikkan kecepatan motornya.
Saat polisi telah memasukkan peluit ke mulut dan
menarik napas panjang, tiba-tiba dari kejauhan terlihat sosok aneh. Sosor itu
menggunakan jubah layaknya pendekar. Tetapi setelah dilihat dengan saksama,
ternyata jubah yang digunakannya itu bermotif bulat dan jajargenjang. Warnanya pun
cukup lucu yaitu oranye. Yang aneh lagi, pendekar itu mengenakan help berwarna hitam dengan label SNI. Mungkin untuk antisipasi terkena tilang.
Dengan kecepatan tinggi, pendekar itu menarik
orang yang tidak mengenakan helm tadi. Spontan polisi kaget dan bingun. Motor yang
dikendarai orang tadi tergeletak di tengah-tengah perenaman tadi. Spontan juga
polisi melepaskan peluitnya dari mulutnya. Kemudia pendekar itu berteriak, “Orang
ini tidak bersalah. Sekarang dia tidak menggunakan motor, jadi pak polisi tidak
usah meniup peluit. OK!”. Dengan kilat pendekar beserta pengendara tadi terbang
entah kemana.
Mungkin niatnya baik yaitu menolong pengendara
tadi agar tidak ditilang, tapi ternyata ada yang dilupakan. Sepeda motor pengendara
tadi tidak ikut dibawa. Mungkin terlalu berat jadi ditinggal. Yang awalnya
ingin menolong, sekarang malah merepotkan pengendara itu karena motornya dibawa
polisi ke kantornya. Tidak ada cara lain. Pengendara itu harus mengambilnya
sendiri ke kantor polisi itu. Sungguh sial…