Materi Kimia Kelas XI SMA Termokimia & Entalpi
Untuk mengerti termokimia,
perlu dipahami konsep sistem dan lingkungan. Pertama, kita akan membahas
mengenai sistem. Sistem adalah reaksi atau tempat yang dijadikan titik pusat perhatian. Lingkungan adalah semua hal yang
menunjang sistem, atau dengan kata lain, semua hal di luar sistem. Contohnya, bila anda
melihat segelas air, maka segelas air adalah sistem, sementara ruangan dan
semua lainnya adalah lingkungan.
Ada 3 jenis sistem, berdasarkan transformasi materi dan energinya, yaitu:
1. Sistem terbuka, yaitu sistem dimana
pertukaran materi dan energi keluar masuk sistem dapat dilakukan. Contohnya,
air dalam gelas terbuka.
2. Sistem tertutup, dimana hanya ada
pertukaran energi atau materi satu arah. Contohnya, air panas dalam gelas
tertutup, dimana hanya panas (energi) dari dalam gelas yang bergerak ke arah
lingkungan.
3. Sistem terisolasi, yaitu dimana tidak terjadi
pertukaran materi dan energi sama sekali. Contohnya, air dalam termos.
Entalpi
Entalpi, seperti asal kata
Yunaninya, berarti kandungan energi pada suatu benda. Jika kita bayangkan kita
melihat sebuah ember yang kita tidak tahu volumenya dan berisi air. Seperti
banyak air yang tidak kita tahu, besar entalpi juga tidak kita ketahui. Namun, jika dari ambil
atau beri air sebanyak satu gayung dari/pada ember tersebut, kita tahu
perubahan isinya. Begitulah kita tahu perubahan entalpi.
Entalpi dilambangkan dengan
huruf H (terkadang dengan h). Kita dapat mengetahui perubahan entalpi pada
suatu reaksi dengan:
Dimana semuanya terdapat
dalam satuan J atau kal.
Jika kita hubungkan entalpi
dengan hukum termodinamika yang pertama, kita akan tahu bahwa entalpi secara
global tidak pernah berubah. Energi hanya bergerak, namun tidak bertambah atau
berkurang. Lebih jauh akan dibahas dalam tulisan Pengayaan Termokimia.
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi dibagi menjadi dua
jenis, sesuai dengan arah perpindahan energi. Mereka adalah : (a) reaksi
eksoterm dan (b) reaksi endoterm. Kita akan membahas yang pertama dahulu.
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi
eksoterm, adalah kejadian dimana panas mengalir dari sistem ke lingkungan. Maka, ΔH < O dan suhu produk akan
lebih kecil dari reaktan. Ciri lain, suhu sekitarnya akan lebih tinggi dari
suhu awal.
Contoh
C(s)+O2 ->
CO2 (g) ΔH=-393.4 kJ mol-1
Diagram reaksi eksoterm berupa:
Diagram reaksi eksoterm berupa:
2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah
kejadian dimana panas diserap oleh sistem dari lingkungan. Maka, ΔH > 0 dan suhu sekitarnya
turun.
Contoh:
· H2(g) + I2(g)
-> 2HI(g) ΔH=51.9 kJ mol-1
· Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl
(s) -> BaCl2(l) + 2NH3(g) + 2H2O(l)
· Penguapan Alkohol
Berikut diagram reaksi endoterm:
Berikut diagram reaksi endoterm:
Semua persamaan termokimia akan
dituliskan dengan kondisi standar (STP) sebagai acuannya,
yaitu 1 atm (101.3 kPa) dan 25oC (298 K). Ini digunakan karena unsur
pada kondisi ini berada dalam tingkat paling stabil.
Persamaan termokimia akan menyatakan jumlah mol reaktan
dan produk, serta menyatakan jumlah energi yang terlibat. SI untuk ΔH adalah kJ mol-1. 'mol-1' tidak
menyatakan jumlah penyusun senyawa, namun jumlah per mol dalam
persamaan tersebut,
biasanya dengan acuan mol produk adalah 1. Contoh
CO(g) + 1/2 O2(g) ->
CO2(g) ΔH= -283 kJ mol-1
Catatan:
1. Terkadang mol-1 hanya
dituliskan jika mol reaktan adalah 1, atau tidak dituliskan sama sekali
2. Persamaan termokimia juga
harus memasukkan kondisi fisis senyawanya
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
Ada beberapa jenis entalpi,
namun kurikulum Indonesia hanya mensyaratkan 4 diantaranya (anda boleh lega,
karena siswa Singapura belajar 7 jenis), yaitu:
1. Entalpi Pembentukan Standar
(ΔHf0= Standard Enthalpy of Formation)
Entalpi pembentukan standar
adalah perubahan entalpi untuk membentuk senyawa satu mol dari unsur-unsurnya pada kondisi standar.
Contoh:
H2(g) + 1/2 O2->
H2O(l) ΔH=-286 kJ mol-1
K(s) + Mn(s) + 2O2 ->
KMnO4(s) ΔH=-813 kJ mol-1
Catatan:
· ΔHf elemen
stabil adalah 0
· ΔHf digunakan
untuk memperkirakan stabilitas senyawa dibanding penyusunnya
· Semakin kecil ΔHf, semakin
stabil energi senyawa itu
· ΔHf tidak
mencerminkan laju reaksi (akan dibahas pada bab selanjutnya)
2. Entalpi Penguraian Standar
(ΔHd0= Standard Enthalpy of Decomposition)
Entalpi penguraian standar
adalah kebalikan pembentukan, yaitu kembalinya senyawa ke
unsur dasarnya.
Maka, entalpinya pun akan berbalik.
Contoh:
H2O(l) -> H2(g)
+ 1/2 O2(g) ΔH=+286 kJ mol-1 (bnd. contoh Hf no.
1)
3. Entalpi Pembakaran Standar
(ΔHc0= Standard Enthalpy of Combustion)
Entalpi pembakaran standar
adalah perubahan entalpi ketika 1 mol materi dibakar habis menggunakan oksigen pada kondisi standar.
Contoh :
1/2 C2H4(g)
+ 3/2 O2 -> CO2(g) + H2O(l) ΔH=-705.5
kJ mol-1
Catatan:
· ΔHc selalu negatif, karena panas pasti
dilibatkan
· ΔHc bisa digunakan untuk
menilai kandungan energi bahan bakar atau makanan
4.
Entalpi Pelarutan Standar
(ΔHs0= Standard Enthalpy of Solution)
Entalpi pelarutan standar
adalah perubahan entalpi ketika 1 mol materi terlarut pada sebuah
larutan menghasilkan larutan encer. Setelah itu, tidak akan terjadi perubahan suhu bila
larutan awal ditambahkan.
Contoh:
· NH3(g) + aq ->
NH3(aq) ΔHs=-35.2 kJ mol-1
· HCl(g) + aq -> H+(aq)
+ Cl-(aq) ΔHs=-72.4 kJ mol-1
· NaCl(s) + aq -> Na+(aq-(aq) ΔH=+4.0
kJ mol-1
Catatan:
· Jika ΔHs sangat
positif, zat itu tidak larut dalam air
· Jika ΔH negatif, zat itu
larut dalam air